Tukeran Link Yuk!

Tukeran Link | Backlink | Link Exchange

Random Post

3.6.13

FILSAFAT VEDA ( 1 )

FILSAFAT VEDA  ( 1 ) Oleh: IBP. Suamba


Pendahuluan 
Filsafat Veda yang dimaksudkan di dalam pembahasan berikut ini adalah pemikiran-pemikiran filsafat yang terkandung di dalam bagian mantra-mantra kitab suci Veda. Mant.ra-rnantra merupakan bagian paling tua dan seluruh kesusastraan Veda yang pada dasarnya berupa pemujaan, pujian dan permohonan anugerah kepada deva-deva yang dipuja. Jadi, penibahasan lebih banyak menekankan pada bagian mantra Veda; mencoba melihat pemikiran-pemikiran spekulatif yang halus pada mantra-mantra tersebut, Hal ml penting sebelum melangkah ke pembahasan selanjutnya, karena tradisi intelektual India sepakat memposisikan Veda sebagai titik tolak perkembangan pemikiran filsafat baik yang tergolong astika maupun nästika.
Walaupun demikian, Frauwallner mengatakan bahwa adalah kesalahan besar mengharapkan untuk menemukan di dalam Veda suatu koleksi konsisten karya-karya filsafat. Veda pada awalnya tidak ada kaitannya dengan filsafat. Lebih baik mengatakan filsafat telah memulai jalannya di sini secara perlahan-lahan melalui perkembangan Veda itu sendiri, mulai dari Mantra, Brahmana, Aranyaka dan Upanisad. Filsafat India (darsana) mendapatkan benih-benihnya di dalam mantra-mantra Veda, namun pikiran-pikiran spekulatif metafisika tersebut masih belum sistematis yang layak disebut. sistem filsafat. Cukup banyak ada hal-hal yang tidak konsisten di dalamnya. Unsur-unsur mitos atau legenda memang perlu 
dipisahkan dari unsur-unsur filsafatnya manakala kita ingin melihat Veda sebagai titik awal kesusastraan India dan fase awal perkembangan filsafat India. Sebagai kelanjutan proses pérkembangan intekktual para rsi di zaman silam, Veda khususnya bagian mantra samhita-nya dapat dipandang sebagai titik tolak perkembangan filsafat India sebelum mendapatkan bentuknya yang mapan. Sebagai otoritas tertinggi, Veda ditanggapi secara positif maupun negatif oleh para filosof. Apapun jenis tanggapan tersebut, Veda diposisikan sebagai cikal bakal perkembangan sistem filsafat India. Sebagai dokumen literer Veda adalah tonggak perkembangan filsafat.
Tidak hanya di bidang filsafat, kebudayaan dan peradaban India secara umum mengalir dari nilai-nilai Veda. Menyinggung maha luasnya cakupan kesusastraan India, E. Frauwallner mengatakan filsafat India adalah lautan maha luas yang sulit dilayari. Tidak ada ras bangsa di dunia yang mempunyai kesusastraan filsafat dan agama yang dapat dibandingkan dengan kesusastraan India di dalam ukuran, kekayaan, dan keragaman isi. 
Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah mampu diberlanjutkan melalui reinterpretasi, reposisi dan reformasi dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pembelajaran di dalam suatu tradisi intelektual atau garis perguruan (guru parampara). Tantangan dan cobaan dari pihak-pihak luar atau asing yang datang ke India maupun pertentangan-pertentangan internal menyebabkan para pemikir India kuno dan moderen 
mencari jalan agar peradaban besar ini bisa tetap diteruskan dari satu masa ke masa berikutnya melalui kebebasan berfikir dan berkreasi. Liberalisme di dalam pemikiran ini memungkinkan peradaban Veda berkembang sesuai dengan masanya sekaligus menjawab tantangan masa tersebut. Paham-paham theistik dan atheistik; monistik dan pluralistick skeptik dan agnostik hidup berdampingan sebagai wujud keragaman dan keniscayaan peradaban.


Studi-studi India oleh sarjana Barat seperti dipelopori Celebrooke, Max Muller, Macdonell, Winternitz, Griffith, Bloomfield, Whitney, Rys Davis, dan lain-lain didorong oleh semangat rumpun bangsa atau ras Indo-Eropa telah menyebarkan kebudayaannya melalui bahasa Sansekertanya tidak hanya ke India (Bharata) tetapi juga ke Asia Barat, seperti Persia. Kitab suci Avesta yang merupakan kitab suci agama Zoroaster banyak mempunyai kesamaan dengan konsep-konsep di dalam Veda. Secara linguistik ditemukan adanya titik terang bahwa bangsa Arya yang datang ke India jauh sebelum tarikh Masehi mempunyai leluhur yang sama dengan ras Eropa. Disamping itu, penampilan fisik mereka mempunyai kemiripan. Analisis inilah yang umum diterima oleh para sarjana Indologi sementara ini.
Pembicaraan pada filsafat India yang lebih komprehensif pasti melibatkan telaah terhadap Veda dan kesusastraan Veda (Vedic literature). Dari sini akan diketahui bagaimana suatu pemikiran ritual yang mendominasi kitab-kitab Brahmana berkembang menjadi filsafat monistik pada kitab-kitab upanisad; pemujaan eksternal menjadi internal yang reflektif dan kontemplatif.
Beberapa ide-ide fundamental Veda merefleksikan karakter unik agama dan filsafat. Pendekatan Veda terhadap agama, alam semesta, kehidupan manusia, masyarakat dan Makhluk tertinggi, dalam beberapa aspek esensial, sangat berbeda dari agama-agama yang tergolong Semitis, Veda mengandung keaneka-ragaman doktrin, kepercayaan dan praktek agama, tetapi semuanya ada dalam suatu kesatuan dan harmoni.
Pembahasan berikut mencoba melihat Veda dan perspektif filsafat sebagai landasan perkembangan tradisi filsafat India.

Veda, Dokumen Tertua 
Kitab suci Veda, khususnya bagian mantra samhita, warisan tak ternilai perdaban India kuno diyakini sebagai dokumen tertua dan otentik yang tidak hanya dimiliki oleh ras Indo Eropa tetapi juga ras di seluruh dunia, Samhita merupakan koleksi atau kumpulan mantra yang membentuk Veda dan umumnya dikenal pula dengan Veda. F. Max Muller mengatakan:
“Tidak seorang pun pernah meragukan bahwa di dalam kitab suci Veda kita memiliki monumen tertua bahasa dan pikiran orang-orang Arya, dan; di dalam pengertian tertentu, tentang kesusastraan orang-orang Arya, yang hampir merupakan sebuah jalan yang menakjubkan, telah dijaga dan disampaikan kepada kita selama berabad-abad yang panjang, utamanya melalui tradisi oral”.
Sementara A.C. Bose mengatakan bahwa kitab-kitab upanisad telah menarik perhatian luas tetapi Veda yang diterima sebagai sumbernya selama ini telah diperlakukan lebih kurang sebagai buku-buku tertutup. Adalah benar bahwa porsi-porsi mereka sulit diinterpretasikan dan telah menyebabkan perbedaan-perbedaan pendapat, tetapi untungnya banyak terdapat hal-hal menarik di dalamnya, yang tidak menyebabkan terjadinya banyak kesulitan. Pada tempat lain ia mengatakan kitab-kitab Veda, sumber kebudayaan dan agama India usianya sangat tua. Karena alasan ini, ada kecendrungan di antara sarjana berfikir lebih banyak pada signifikansi anthropologinya dari pada daya tarik puitik dan religinya. Tentu perlakuan ini tidaklah adil terhadap warisan agung peradaban dunia. Objek studi seperti itu memandang Veda dan kesusastraannya sebagai benda mati yang tidak mempunyai nilai-nilai praktis. Interaksi antara peneliti dengan teks-teks Veda akan memungkinkan adanya apresiasi di pihak peneliti walaupun berisiko terhadap keobjektifan atau keilmiahan hasil penelitiannya.
Peradaban India berkembang dan dijiwai nilai-nilai Veda. Orang-orang Arya yang datang ke India jauh sebelum Masehi membawa peradaban Veda, yaitu Rg-Veda dengan bahasa Sansekertanya. Namun, sebelumnya di India telah berkembang peradaban yang sangat maju yang bercorak Sivaistis seperti diperlihatkan oleh penggalian-penggalian arkeologis di Harappa dan Mohenjodaro sebagai bagian dari peradaban lembah sungai Indus. Dalam perjalanan waktu bangsa Arya mengambil hal-hal non Veda ke dalam Veda sehingga nampak adanya persenyawaan antara keduanya pada kitab-kitab Veda setelah Rg-Veda, khususnya pada Atarva-veda. Demikian juga, sistem filsafat (darsana) mendapatkan benih-benih ide filsafat dari Veda.
Kitab suci Veda terdiri dari banyak buku atau kitab yang menyangkut berbagai aspek kehidupan dengan cakupan yang sangat luas baik spiritual maupun sekuler. Kesusastraan Veda mengalir dari Veda baik yang tergolong Sruti (wahyu Tuhan) maupun smrti (dharmasastra). “Veda” artinya pengetahuan. Segala bentuk pengetahuan dapat digolongkan ke dalam Veda.WHD No. 443 Januari 2004.

1 komentar:

KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM

Assalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih

Posting Komentar