Tukeran Link Yuk!

Tukeran Link | Backlink | Link Exchange

Random Post

17.7.13

GAYATRI MANTRAM dalam Keajaiban Penyembuhan dengan Doa



Petunjuk dalam Melakukan Penyembuhan dengan Doa

1)       Penyembuh dengan doa, sangat penting menjalani periode pemurnian atau memperbaiki wataknya. Turunnya energi penyembuhan bersama-sama dengan energi spritual, akan melipatgandakan sifat-sifat positif penyembuh sampai beberapa kali. Oleh karena itu, dibutuhkan pemurnian diri melalui latihan renungan batin setiap hari. Seseorang dengan getaran halus atau lebih tinggi, cendrung menarik makhluk dengan getaran serupa atau lebih tinggi.
2)      Penyembuh dengan doa dianjurkan bermeditasi dan berdoa (japa) secara teratur, memohon kepada Tuhan agar dijadikan alat penyembuh-Nya.
3)      Selama melakukan penyembuhan dengan doa, sangatlah penting untuk berkonsentrasi pada chakra mahkota dan pusat telapak tangan yang digunakan untuk menyembuhkan.

Prosedur Penyembuhan dengan Doa

1)       Meletakkan tangan di bagian yang sakit atau di chakra ajna, chakra dahi, chakra mahkota ataupun chakra jantung belakang.

Om bhur bhuvah svah. Tat savitur varenyam
Bhargo devasya dhìmahi. Dhiyo yo nah pracodayàt.
Tuhan Yang Maha Penolong, Pemberi Kehidupan, dan Kebahagiaan
Oh Tuhan aku menerima perlindungan-Mu
Berikanlah aku budi yang baik dan anugrah-Mu

2)      Doa ini diulang-ulang beberapa kali hingga rasa sakit berkurang atau hilang sama sekali, dengan konsentrasi dan keyakinan penuh. Doa dilakukan dengan rendah hati, tulus dan rasa hormat.

(a)    Sebelum melakukan perawatan, mintalah pasien untuk berdoa mohon kesembuhan  dari Tuhan dengan kata-kata sendiri.
(b)    Selaraskan diri agar dapat menerima bimbingan intuitif.
(c)    Setelah mengakhiri perawatan, penyembuh maupuan pasien harus mengucapkan terima kasih kepada Hyang Widi.

5 Lima)   Kebebasan Dalam Ajaran Hindu

1)      Kebebasan  Individu adalah bebas dari rintangan(kleúa):
(a) Kebodohan (avidya); 
(b) Keakuan(asmita); 
(c) Keterikatan (raga); 
(d) Kemurkaan (dvesa):
(e)Ketakutan terhadap kematian (abhinivesa).
                                
                   2)  Kebebasan Dalam Melaksanakan Pemujaan:
(a)-Pemujaan(meditasi),-Konkrit (saguna),-Upasana atau bhaktiyoga yaitu yoga ketaatan-Meditasi dengan simbol (pratika) seperti sesaji, patung, saligrama, gambar (Rama, Krsna, Dewi Gayatri);
(b) Pemujaan (meditasi)abstrak (nirguna upasana atau jnana yoga yaitu yoga pengetahuan) adalah meditasi tanpa kelengkapan seperti langit biru, ether, sinar matahari;
(c) Memuja Ista Dewata seperti Wisnu, Siwa atau lainnya,namun semuanya memuliakan Iswara (Tuhan).

3)     Kebebasan Dalam Melaksanakan Pekerjaan:
(a) Pekerjaan yang dilakukan sebagai kurban suci untuk Tuhan, kalau tidak, pekerjaan mengakibatkan ikatan di dunia ini.
(b) Tidak terikat akan hasil pekerjaan,selalu bersyukur seberapapun yang diperoleh;
(c) Pekerjaan yang dilakukan sebagai suatu pengabdian kepada Tuhan dan menjadi seorang dermawan.
                             
                         4)  Kebeasan (Moksa) Dalam Hidup (Jiwanmukta)
Mengetahui Tuhan berarti mengetahui segala jenis pengetahuan dan dunia ini.
Setelah mengetahui Tuhan, manusia akan menjadi jivan mukta atau tidak berpengaruh terhadap duka sebesar apapun, karena yang dirasakan hanyalah kebahagiaan sempurna (suka tanpawali duka).

5)     Kebebasan (Moksa) Tidak Menjelma Kembali
Merupakan tujuan hidup terakhir yaitu untuk mencapai kebahagiaan abadi dalam penunggalan dengan Tuhan melalui catur yoga atau empat jalan yaitu karma yoga, bhakti yoga, jnana yoga, dan dhyàna yoga atau raja yoga, sesuai kemauan, kemampuan dan keyakinan seseorang.

Sumber : Ritual Hindu